Warung Mbak Nanik merupakan tempat yang asyik untuk Cemplon dan warga desanya hanya untuk menikmati kopi ataupun rasan-rasan dengan sesama warga desa, warkop menjadi ajang berkumpul dan berbagi informasi, baik informasi tentang pekerjaan, keluarga bahkan politik dan ilmu keagamaan dibahas Cemplon dan masyarakat. Suatu ketika Cemplon sedang memesan kopi dan teh yang hanya dihargai 5 ribu rupiah oleh Mbak Nanik "Monggo mas kopine" saut Mbak Nanik dengan parasnya yang ayu dan selalu tersenyum untuk memuaskan pelanggannya. Kopi Jolong yang pahit agak manis menjadi kopi yang sangat digemari Cemplon untuk menemani teman ngobrol, ngerokok dan juga nge-game. "Sruuup ahhh" Cemplon menyeruput kopi dengan pelan-pelan dan dengan perasaan yang dalam menikmati secangkir kopi buatan Mbak Nanik. Baru dua kali seruputan kopi dan satu batang rokok linting yang masih mengebul di jarinya, Damar datang sambil memakai caping blarak di kepalanya, "Ngopi plon" sapa Damar so...