Yang lazim disebut Sejarah Pergerakan
Nasional (SPN) adalah bagian dari Sejarah Indonesia yang meliputi periode
sekitar empat puluh tahun, yang dimulai sejak lahirnya Budi Utomo (BU) sebagai
organisasi nasional yang pertama pada tahun 1945 yang ditandai oleh proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Tidak dapat ditolak bahwa SPN sebagai fenomena historis
adalah hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik, kultural, dan
religius, dan di antara faktor-faktor itu saling terjadi interelasi.1
Membahas mengenai SPN tidak dapat dilupakan
peristiwa penting yang menyangkut lahir dan perkembangan organisasi pergerakan
nasional. Setiap organisasi mempunyai identifikasi dan motivasi tersendiri.2
Organisasi pergerakan mengalami perkembangan bentuk sejak embrio, lahir, dewasa
dan sampai puncak aktivitas sosio-politik.3 Akan tetapi jika diikuti
lebih lanjut dalam perkembangan pembentukan bangsa Indonesia maka bentuk
integrasilah yang dominan sehingga bentuk nasionalisme makin nyata. Perkembangan
integrasi makin nyata yang dimulai dari titik awal tahun 1908 dengan Budi Utomo
sebagai organisasi awal maka pada tahun 1928 puncak integrasi nasional dengan
proklamasi kemerdekaan merupakan realisasi dari nasionalisme Indonesia.4
Kata “pergerakan mencakup semua macam aksi
yang dilakukan dengan organisasi modern ke arah kemerdekaan Indonesia. Sudah disinggung
di atas bahwa aksi itu tidak terbatas pada aksi politik, tetapi juga menyangkut
aksi-aksi lainnya. Secara spasial, aksi itu tidak hanya terbatas di Jawa saja
tetapi juga meliputi Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau Indonesia
lainnya.5 Akan tetapi, dalam hal gerakan-gerakan penjajahan dan
pembaharuan yang mula-mula muncul pada masa ini, Jawa dan Minangkabau di Sumatra
menarik perhatian yang khusus. Perubahan-perubahan yang terjadi di sana
sedemikian rupa sehingga sejarah Indonesia modern memasuki aman baru dan
memperoleh kosa kata baru. Alasan-alasan yang mendorong Jawa dan Minangkabau
menjadi pelopor dalam perubahan yang mendadak ini cukup jelas. Tingkatan kekacauan
dan perubahan sosial di Jawa telah dijelaskan di dalam bab-bab terdahulu. Minagkabau
telah mengalami pembaharuan besar-besaran dalam agama Islam yang pertama di
Indonesia di bawah kaum Padri, telah mengalami perubahan-perubahan yang besar
sejak dipaksanya kekuasaan Belanda, dan memiliki tradisi untuk berhubungan
secara efektif dengan dunia luar yang telah membukanya bagi ide-ide baru.6
Nasionalisme sendiri mengacu pada paham yang
mementingkan perbaikan dan kesejahteraan nasio atau bangsanya. Di Indonesia
terdapat banyak suku atau etnik. Kelompok etnik yang bersifat sangat lokal ini
perlu dikoordinasikan secara kolektif untuk menuju keinginan bersama. Jadi,
klimaks dari pergerakan nasional adalah pembentukan nasion di Indonesia. E.
Renan menyebut bahwa nation est le desir d’etre ensemble yaitu keinginan
untuk ada bersama atau nation est le desir de vivre ensemble yaitu
keinginan untuk hidup bersama. Jelas kiranya bahwa ada bersama dan hidup
berdama merupakan tiang utama bagi pembentukan bangsa Indonesia.7
SPN mempunyai pengertian dan menunjuk pada seluruh proses terjadinya dan
perkembangan nasionalisme Indonesia dalam segala perwujudannya, berdasarkan
kesadaran, sentimen bersama, dan keinginan berjuang untuk kebebasan rakyat
dalam wadah negara kesatuan.8
Yogyakarta, 21 Maret 2018
Diskusi Majelisan #09
Oleh: Muhammad Fuad Fathul Majid
Keterangan:
1Suhartono, Sejarah
Pergerakan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm. 3.
2Ibid.
3 Ibid.
4 Ibid, hlm. 3-4.
5 Ibid.
6Ricklefs, M. C. Sejarah
Indonesia Modern, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994), hlm.
247.
7Suhartono, Sejarah
Pergerakan Nasional, hlm. 4.
8 Ibid, hlm. 5.
Komentar
Posting Komentar