Setiap manusia di zaman tertentu memiliki penemuan yang baru. Dari bawah sadar mereka selalu mencari kemudahan untuk kehidupan sehari-hari. Banyak ditemukan penemuan yang membuat diri manusia berkembang dan mengalami percepatan. Suatu penemuan baru selalu memiliki sisi positif dan negatif. Hal ini menjadi keniscayaan yang ada ketika manusia menemukan penemuan baru. Tetapi mereka tidak fokus pada hal negatifnya. Karena hasil dari penemuan itu lebih banyak memudahkan kerja mereka.
Banyak manusia yang tidak setuju dengan penemuan baru. Mereka berkata bahwa penemuan baru memiliki dampak yang tidak bisa dikontrol. Penemuan itu seperti sebuah bom waktu yang suatu saat berbalik memberikan masalah kepada manusia.
Salah satu penemuan baru yang membuat manusia berkembang adalah media informasi. Masa sekarang sudah mencapai akselerasi informasi yang cenderung membuat manusia menjadi lebih cepat berevolusi. Mulai dari pemikiran dan tindakan yang dilakukan. Pergeseran fungsi sosialisasi manusia di lingkungan menjadi kehilangan esensi. Mereka mulai menyepelekan nilai moral baik karena terlatih untuk tidak saling bertatap muka. Dengan keadaan seperti ini, mental ‘sembunyi tangan’ menjadi DNA yang suatu saat bisa menghancurkan suatu kumpulan manusia.
Peran manusia yang memahami cara kerja media informasi dibutuhkan untuk mencarikan solusi dan memilah informasi yang dikonsumsi. Karena informasi itu seperti air yang membutuhkan sebuah bendungan. Di dalamnya akan membuat manusia yang ingin mengambil airnya menjadi lebih terukur. Kesenjangan usia juga berdampak dengan informasi. Semua kanal air seperti arus yang siap menghantam apa saja yang dilewatinya. Ada beberapa manusia yang mengerti tentang perkanalan air, namun lebih banyak lagi yang tidak mengerti cara menggunakannya. Bahkan tidak mengerti apa itu sebuah kanal. Sebuah mesin pengatur informasi masih dimiliki oleh orang-orang yang pintar saja. Mereka tidak mempunyai kebijakan dan kebijaksanaan kepada manusia lain. Manusia yang hanya menjadi konsumen akan menjadi penyembah berhala maya. Setiap apa yang didengar akan segera diikuti dan dilakukan. Karena mereka meyakini setiap kebenaran akan muncul dari manusia yang lebih banyak perkataannya. Padahal ada sebuah ungkapan ‘setiap orang yang memiliki banyak ilmu akan sedikit bicaranya’. Dengan hati-hati dalam berkata akan memberikan sebuah solusi muncul di permukaan.
Manusia yang banyak mengkonsumsi informasi akan mengalami beberapa perubahan psikologis. Pertama, memberikan efek dilema kepada keputusan yang akan diambil. Karena semakin banyak pilihan, manusia akan sulit untuk menentukan langkah. Kedua, memberikan efek adiksi atas segala hal yang bersifat hiburan. Mereka akan sulit untuk melakukan perubahan karena cenderung mengikuti sajian yang ada di depan mata. Ketiga, mengalami dehidrasi pikiran dan rasa. Karena banyak menemui perbandingan di dalam media informasi.
Hal ini menjadi isu-isu penting yang sudah terjadi di lingkungan sekitar. Banyak yang mengalami kelelahan psikologis yang disebabkan kurang adanya jarak yang tepat dalam penyerapan informasi. Segala hal memerlukan jarak untuk membuat sesuatu itu menjadi jelas. Di dalam jiwa yang kuat terdapat fisik yang kuat. Maka dari itu, kontrol diri tentang keinginan mendapatkan sesuatu secara cepat harus segera disadari. Hal yang paling berbahaya dari melakukan ini adalah menjadi manusia yang mengalami perbudakan tanpa sadar. Karena kurang menumbuhkan pikiran dan rasa yang seimbang.
Penulis: Abdul Malik Karim
yang menjadi pertanyaan saat ini "perlukah penyaring berita atau informasi yang akan diterbitkan di media sosial?" karena untuk saat ini orang sangat bebas membuat berita yang tidak benar dan yang lebih parah banyak orang yang mempercayainya/
BalasHapus