Perkembangan orang di setiap masa mengalami bermacam-macam peristiwa. Mental model yang ditawarkan juga bervariasi. Kebanyakan orang menggunakan keputusannya berdasarkan jalur pendek. Sedangkan jalur panjang hanya dilakukan oleh orang yang mempunyai perjalanan lama. Padahal untuk menciptakan tatanan yang fundamental diperlukan kerja bersama antar generasi. Tidak mungkin sebuah peradaban yang istimewa dilahirkan dari hasil pemikiran yang pendek. Karena diperlukan konsistensi yang lama untuk membentuk sesuatu atau seseorang yang memiliki mental model pada jalur panjang. Salah satu dampak yang dihasilkan dari mental model seperti ini adalah sebuah bangunan yang solid dan sustainable.
Kecenderungan yang selalu dilakukan oleh seseorang adalah selalu melakukan langkah cepat. Karena ketidakmauan untuk menerima penderitaan lebih lama. Segala sesuatu diputuskan dengan cepat agar bisa melakukan lebih banyak hal lagi. Walaupun etos seperti ini secara kuantitas memberikan hasil yang jauh lebih banyak dari orang lain, namun pada hal-hal yang sifatnya kompleks akan mengalami penurunan kualitas produktivitas. Disebabkan kurang fundamentalnya ide-ide yang dijalankan.
Contohnya ketika seseorang membuat usaha sendiri harus mempunyai ketahanan dan rencana jangka panjang. Membuat beberapa catatan kemungkinan yang akan terjadi ke depan. Upaya seperti ini digunakan untuk menantisipasi kelumpuhan produksi. Karena banyak faktor yang bisa menghambat pertumbuhan usaha.
Lalu kemampuan yang harus dimiliki oleh pengusaha ini adalah mempunyai sensitivitas perubahan di lingkungan. Sehingga bisa mempersiapkan kemungkinan terburuk dari suatu kejadian yang akan terjadi. Menyiapkan ketahanan hidup usaha, membuat daftar pendapatan minimal produksi, dan menentukan langkah pertama setelah mengalami situasi yang buruk.
Pada dasarnya, berpikir jangka panjang dibutuhkan oleh masing-masing orang. Bahkan pada level sebagai seorang pemimpin harus mempunyai pemikiran yang universal. Untuk memastikan semua orang yang ada dalam tanggungjawabnya mendapatkan kenyamanan dan pertumbuhan yang optimal. Dalam sebuah sistem dibutuhkan kinerja jangka panjang untuk membangun nilai-nilai yang bisa bertahan lama. Jika sistem itu tidak bisa melakukannya, maka harus diubah dan disesuaikan dengan visi ke depannya. Di samping itu, seseorang yang tidak mampu untuk menerima perubahan akan mengalami stres, gelisah, rendah diri, dan penurunan kinerja. Maka sebagai seorang yang diberikan tanggungjawab sebagai pengelola kelompok harus membuat keputusan yang bijak. Agar semua orang bisa menerima dan siap untuk melakukan perubahan.
Kesulitan yang akan dialami untuk membiasakan berpikir jangka panjang adalah kesabaran untuk mengambil keputusan yang efektif. Karena sudah disebutkan di awal adalah kecenderungan sebagai manusia yaitu mempercepat untuk mencapai titik kenyamanan, maka berpikir jangka panjang sebagai pembandingnya. Orang yang berpikir jangka panjang harus terbiasa untuk memiliki kesabaran dalam segala keadaan.
Karena banyak orang yang kurang menyadari hal ini, maka sebuah kejadian akan menjadi lebih parah dan berlarut-larut. Solusi-solusi yang ditawarkan menjadi barang langka yang harus diperjuangkan lebih ekstra. Padahal komponen yang ada di sebuah lingkungan sudah mempunyai sosok orang yang berpotensi untuk membuat perubahan berkala. Tetapi masih terhalang oleh orang-orang yang cenderung masih apatis dan mementingkan diri sendiri. Sehingga suatu perubahan yang dibutuhkan tidak segera terjadi.
Penulis: Abdul Malik Karim
Komentar
Posting Komentar